Sunday, July 18, 2010

Apakah Rahsia Di Sebalik Makam Ibrahim


...Ditulis Oleh:Hasdi



Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Pengasih

Menjadi tanda tanya mengapa Nabi Ibrahim AS menjadi individu utama yang dikaitkan dengan binaan Ka'bah? Kenapakah tapak kaki atau makam Ibrahim dijadikan tempat solat? Baik mari kita tinjau satu persatu Firman Allah SWT hingga kita menghalusi rahsia yang tersirat di sebalik semua ini. Selama ini kita hanya memerhati tanpa memahami maksud yang tersirat di sebalik berdirinya monumen-monumen ini.

Makam Ibrahim:
Pada masa Nabi Ibrahim, makam itu berdiri rapat dengan Ka'bah, sehingga dipindahkan ke belakang oleh Umar r.a. pada sutu tempat di mana makam itu berada sekarang. Hal ini diriwayatkan oleh Abdul Razaq dalam kitabnya (Musannaf) dengan sanad yang shahih daripada Ata' dan lainnya dan juga dari Mujahid.Al-Baihaqi meriwayatkan dengan riwayat yang sama dari Aisyah r.a. dengan Jayyid Isnad ) (perawi yang baik), ia mengatakan:

" Pada masa Nabi saw dan Abu Bakar, maqam itu rapat dengan Ka'bah, kemudian Umar memindahkannya ke belakang ".

Umar r.a. berfikir bahawa jika perkara ini dibiarkan, maka tempat bagi orang-orang yang melakukan tawaf dan solat akan menjadi sesak dan padat, lantaran itu maka ia meletakkannya pada suatu tempat sehingga ia akan memudahkan. Umar r.a. berbuat demikian kerana dia adalah orang yang memberi cadangan bahawa Maqam Ibrahim semestinya dijadikan sebagai tempat solat.

Maqam Ibrahim pertama-tama diperintahkan Allah SWT supaya menjadi tempat solat seperti dalam FirmanNya,:

Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan ambillah maqam Ibrahim sebagai tempat shalat.
(3.Al-Imron:125)

Dan kedua sebagai tempat berkumpulnya manusia semasa Haji:

Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah;
(3.Al-Imron:97)

Sebagaimana kita sedia faham bahawa Nabi Ibrahim A.S. adalah Nabi yang diangkat oleh Allah Ta'ala menjadi Imam sebagaimana Firman Allah SWT :

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (ujian), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga Imam itu) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang zalim (aniaya)".
(2.Al-Baqarah:124)

Secara tak langsung tapak kaki Ibrahim itu melambangkan Ibrahim a.s. sebagai imam (yang terdepan) bagi agama bagi sekalian manusia di zamannya. Kerana itulah tapak kakinya diabadikan paling terdekat dengan bangunan Ka'bah kerana Imam harus terhampir dengan pusat Kiblat manusia yakni Ka'bah.

Firman Allah:

Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat DIJADIKAN TELADAN lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan),
(16.Al-Nahl:120)

Malah gelaran imam itu juga kemudiannya dipohon oleh Nabi Ibrahim A.S. bagi zuriat keturunannya. Maka Allah SWT telah memperkenankannya kecuali bagi mereka-mereka yang zalim (aniaya diri sendiri).

Selepas wafatnya Ibrahim Allah Ta’ala telah memilih agama (Islam) itu bagi anak-anaknya pula sebagaimana Firman di dalam Surah Al-Baqarah:131-132,

Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam".
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".

Darjat Imam bagi agama di sebelah Bani Israel (Bani Yakub) terputus selama-lamanya setelah mereka menzalimi diri mereka sendiri kerana menolak keNabiannya Rasulullah SAW. Tidak akan ada Imam lagi dari zuriat Nabi Ishak dari keturunan Ibrahim AS. Mreka menolak hidayah Allah dan menolak untuk bergabung bersama agama Muhammad SAW. Ini kerana perasaan dengki mereka kepada Imam atau Rasul baru dari keturunan Ismail iaitu Nabi Saw.

Sebagaimana Firman Allah:

Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidilharam itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.
(2.Al-Baqarah:144)

Maka berakhirlah kemuliaan bangsa yang suatu ketika dahulu pernah mendapat kemuliaan sebagai manusia yang terpilih kerana mereka diangkat sebagai pembawa risalah agama dengan berkat doanya bapak mereka yakni Nabi Ibrahim a.s. supaya Imam itu dari keturunannya sebagaimana Firman:

Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Bani Israel Al Kitab (Taurat), kekuasaan dan kenabian dan Kami berikan kepada mereka rezeki-rezeki yang baik dan Kami lebihkan mereka atas bangsa-bangsa (pada masanya).
(45.Al-Jatsiyah:16)

Maka gelaran Imam itu dilanjutkan kepada keturunan Nabi Ismail a.s. dari zuriat NAbi Ibrahim a.s. sempena dengan kedatangan Nabi akhir zaman yang ditunggu-tunggu yakni Nabi Muhammad SAW.

Firman Allah SWT:

Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya? sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar.
(4.An-Nisa':54)

Firman Allah:

Katakanlah: "Benarlah (apa yang difirmankan) Allah". Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik.
(3.Al-Imron:95)

Firman Allah:

Katakanlah: "Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar; agama Ibrahim yang lurus; dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik".
(6.Al-An'aam:161)


Firman Allah:

Dan bersungguh-sungguhlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama ORANG TUAMU IBRAHIM. Dia (Allah) telah MENAMAI KAMU SEKALIAN ORANG_ORANG MUSLIM dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Qur'an) ini, supaya RASUL (Rasulullah SAW) ITU MENJADI SAKSI ATAS DIRIMU dan supaya KAMU SEMUA MENJADI SAKSI ATAS SEGENAP MANUSIA, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.
(22.Al-Hajj:78)

Marilah kita bersolawat:

Ya Allah limpahkan rahmat atas Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau limpahkan rahmat atas Ibrahim dan keluarga Ibrahim dan Ya Allah berkatilah atas Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana diberkati Ibrahim dan keluarga Ibrahim di dalam seluruh alam, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.

Hadis Nabi SAW:

كل سبب و نسب منقطع يوم القيامة ، إلا سببي و نسبي
“Setiap sebab dan nasab terputus pada hari kiamat kecuali sebab dan nasabku.”

Hadits di atas diriwayatkan oleh sejumlah shohabat. Uraian jalan-jalannya diterangkan oleh Syaikh Al-Albany dalam Silsilah Ahadits Ash-Shohihah no. 2036 dan Syaikh Jasim Ad-Dausary dalam Tahqiq Fawaid At-Tammam no. 1487.
Syaikh Al-Albany menyimpulkan bahwa hadits adalah shohih.


Umat Islam satu dunia berkiblatkan Ka’bah . Dan di Ka’bah monumen yang paling terhampir dengan bangunan Ka’bah adalah makam Ibrahim. Makam Ibrahim ini diibaratkan suatu 'stesyen ' ketika mana manusia beribadat dan yang terdepan sekali mengkiblati Ka'bah sudah pasti Makam Ibrahim.

Firman Allah :
Dan dari mana saja kamu keluar, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim di antara mereka. Maka janganlah kamu, takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Dan agar Kusempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk.
(2.Al-Baqarah:150)

Dari Firman di atas, Allah berfirman supaya umat Islam hendaklah semuanya menghadapkan wajah Kiblat sebagai bukti kesatuan kita supaya tidak dapat berhujah atau berbantah orang-orang yang engkar.

Firman Allah:

Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh.
(2.Al-Baqarah:130)

Begitulah kemudiannya Kalimah Tauhid (Islam) itu dijadikan suatu kalimah yang kekal pada keturunan Nabi Ibrahim AS.


Firman Allah:

Dan (Ibrahim) menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang YANG KEKAL PADA KETURUNANNYA supaya mereka kembali kepada kalimat tauhid itu.
(43.Az-Zukhruf:28)

Firman Allah:

Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.
(14.Ibrahim:40)

Firman Allah:

“Dan ceritakan (kisah) Idris di dalam Al-Quran, sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi. Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka maka mereka menyungkur dengan sujud dan menangis. “Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan”. (QS Maryam 19 : 56-59)
...

Maka manusia itu adalah berasal dari satu umat jua. Dan mereka didatangkan dengan Nabi dan Kitab sebagai rahmat dari Allah SWT. Maka berbahagialah bagi mereka yang menuju kepada petunjuk dan juga amat zalimlah orang menghindari petunjuk Allah kerana berdengkian sesama mereka.

Firman Allah:

Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada Jalan Yang Lurus.
(2.Al-Baqarah:213)

Peristiwa akhir zaman yang berlaku di kawasan Makam Ibrahim

Sabda Nabi SAW:
Al-Mahdi akan dibaiat di antara Hajar Aswad dan Makam Ibrahim oleh sejumlah orang yang mengikuti Perang Badar (iaitu Pemuda Bani Tamim dan pasukannya), kemudian datang kumpulan orang dari Iraq, dan para Wali Abdal dari penduduk Syam untuk berikrar kepadanya. Dan akan datang pula pasukan daripada Syam (sufyani) yang kemudiannya ditelan bumi di al-Baidak dekat Zul Hulaifah. Semuanya binasa melainkan si pembawa berita sahaja.

(Abu Daud & Al-Hakim)





Maha Suci Allah dengan segala syiar-syiarNya di alam ini dijadikan semuanya dengan bersebab. Tidak Dia jadikan sesuatu itu dengan sia-sia. Firman Allah:

Firman Allah SWT:
(Iaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka (Surah Ali-Imron:191).


Al-Quran itu kekal sebagai mukjizat Rasul dan Firman Allah sepanjang zaman bukan sekadar sejarah dan dongengan orang-orang dahulu kala.

Maha Suci Allah.

No comments:

Post a Comment