Thursday, July 22, 2010

Solat Khusyuk


Dari kitab Mukashafah Al-Qulub oleh Imam al-Ghazali.

Ada Hadis yang menerangkan ; bahawa suatu hari malaikat Jibrail datang kepada Nabi Muhammad SAW, ia berkata: " Wahai Muhammad, aku melihat seorang malaikat berada di singgahsana langit, di mana sekitarnya ada 70,000 malaikat melayani. Setiap hembus nafasnya, Allah menjadikan satu malaikat, dan sekarang aku melihat malaikat itu berada di Gunung Qof dengan keadaan sayapnya patah dan menangis. Ketika melihat aku, dia berkata: " Apakah engkau mau menolongku! "

" Apa salahmu !" kataku.

Ia menjawab: " Ketika berada di atas singgahsana pada malam mikraj Nabi Muhammad SAW, aku tidak berdiri menyambutnya, lalu Allah menghukumku seperti ini dan menempatkan aku sebagaimana kau lihat ".

Jibrail berkata : " Akupun merendahkan diri kepada Allah dan memberikan pertolongan untuknya, maka Allah berfirman : " Hai Jibrail, katakanlah padanya agar membaca selawat kepada Muhammad ". Maka malaikat itupun membaca selawat kepadamu Muhammad, Allah pun mengampuninya dan menumbuhkan kedua sayapnya.



(Ketahuilah) ada riwayat ; pertama kali amal seseorang yang dilihat besok hari Kiamat ialah solatnya. Bila solatnya sempurna, amal solat diterima sekaligus seluruh amal yang lain ".

Sabda Nabi SAW: " Ibaratnya solat lima waktu seperti timbangan. Barangsiapa yang memenuhi solatnya, dipenuhi pula timbangannya ".

Kata Yazid Aroqosyi: " Solatnya Rasulullah SAW laksana sedang ditimbang. Sabda Nabi SAW, : Sesungguhnya ada dua lelaki dari umatku mengerjakan solat, rukuk dan sujud selalu sama. Namun sungguh keduanya memiliki perbezaan jarak yang amat jauh antara langit dan bumi. Dan beliau SAW mengisyaratkan (perbezaan itu) dari khusyuknya.

Sabda Nabi SAW: " Pada Hari Kiamat Allah tidak memndang hamba yang tidak menegakkan tulang punggungnya antara rukuk dan sujudnya ".

Sabda Nabi SAW: " Barangsiapa yang solat tepat pada waktunya, menyempurnakan wudhu'nya, rukuknya, sujudnya dan khusyuknya maka solatnya diangkat ke langit dalam keadaan cemerlang. Solat itu berkata: " Semoga Allah memeliharamu sebagaimana engkau memelihara aku ". Barangsiapa yang solat tidak tepat waktu, tidak menyempurnakan wudhu'nya, rukuknya, sujudnya, dan khusyuknya, maka solatnya diangkat ke langit dalam keadaan hitam. Solat itu berkata: " Semoga Allah mensia-siakanmu sebagaimana engkau mensia-siakan aku, sebagaimana Allah mengkehendaki buruk sebagaimana buruknya yang dilipat dan dipukulkan ke wajahnya ".

Sabda Nabi SAW: " Seburuk-buruk manusia ialah pencuri yang mencuri dalam solatnya ".

Kata Ibnu Mas'ud ra.: " Solat ibaratnya timbangan, barangsiapa yang memenuhinya akan dipenuhi timbangannya. Dan barangsiapa yang mencurangi, maka dia akan mengetahui apa yang difirmankan Allah Ta'ala di dalam FirmanNya:

' Celakalah bagi orang-orang yang curang '. (QS 83, Muthoffifin : 1)

Sebahagian ulamak berkata " Perumpamaan orang solat seperti pedagang. Dia tidak akan memperoleh untung kalau tidak ikhlas ketika mengeluarkan modal. Demikian juga solat sunat, tidak akan diterima sampai ia mengerjakan solat fardhu ".

Abu Bakar ra. berkata : " Ketika waktu solat datang, sama dengan berdiri menghadap api Tuhanmu yang kau nyalakan , kemudian padam ".

Nabi SAW bersabda :

" Sesungguhnya solat menjadikan ketenangan dan ketawadhu'an ".

Sabda Nabi SAW:

" Barangsiapa solatnya tidak mampu mencegah perbuatan keji dan mungkar, maka Allah tidak akan menambahkan kecuali semakin jauh ".

Dan solatnya orang yang tidak khusyuk tidak akan mampu mencegah perbuatan keji dan mungkar. Nabi SAW bersabda: "

" Banyak sekali orang yang beribadah tengah malam, namun tidak memperoleh apa-apa kecuali hanya keletihan dan kepayahan".

Maksud sabda beliau SAW adalah yang lupa atau tidak khusyuk. Nabi SAW bersabda:

" Solatnya seorang hamba tidak akan diterima kecuali apa yang diangan-angankan sahaja ".

Ahli makrifat berkata : " Syarat-syarat solat ada 4 ; (1) menunaikan dengan dasar ilmu (2) berdiri dengan malu (3) ditunaikan disertai sikap mengagungkan, dan (4) keluar dari solat membawa rasa taqwa ".

Sebahagian masyayikh berkata: " Barangsiapa yang tidak menekadkan hatinya dengan sungguh-sungguh, solatnya bisa rosak ".

Nabi SAW bersabda: " Dalam syurga ada sungai yang disebut Al-Afyah, di sana ada bidadari yang diciptakan Allah dari Za'faron ". Mereka bermain dengan mutiara dan ya'qut sambil bertasbih kepada Allah dengan 70,000 bahasa, dan suara mereka lebih merdu dari suara Nabi Daud as. Dan mereka berkata: " Kami diciptakan untuk orang-orang yang mengerjakan solat dengan khusyuk dan rendah hati ". Kemudian Allah Ta'ala berfirman: ' Aku akan menenangkan dalam rumahKu dan menjadikan mereka dari golongan yang mengunjungiKu ".

Diriwayatkan: " Sesungguh Allah memberikan wahyu kepada Nabi Musa as. katakanlah kepada umatmu yang derhaka: " Janganlah kalian mengingat Aku. Sesungguhnya Aku mengikuti bagaimana ingatanmu kepadaKu, maka zikirlah kepadaKu sampai anggota badanmu bergetar. Ciptakanlah kekhusyukan dan ketenangan dalam zikirmu kepadaKu. Ketika engkau zikir, letakkan lidahmu di belakang hatimu, dan bila engkau berdiri menghadapKu, maka berdirilah seperti berdirinya hamba yang hina dan berbisiklah dengan hati yang takut dan lisan yang benar ".

Diriwayatkan: Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman kepada Nabi Musa as. untuk kaumnya yang derhaka: ' Janganlah kalian mengingatKu, sesungguhnya Aku telah bersumpah demi ZatKu sendiri, Sesungguhnya siap saja yang mengingatKu (zikir), maka Aku akan mengingatnya dengan laknat ".

Demikian ini buat orang maksiat yang selalu lalai dalam zikirnya. Lalu bagaimana lagi kalau maksiat dan lalai bersatu!

Kata sebahagian para sahabat: " Manusia kelak di Hari Kiamat akan dikumpulkan sesuai keadaan mereka ketika solat, maksudnya dari kekhusyukan, rasa tenang, dan rasa nikmat dan nyaman.

Nabi SAW pernah melihat seorang lelaki solat sambil mempermainkan janggutnya, lantas Nabi SAW bersabda: " Andaikan hati orang ini khusyuk, khusyuk pula anggota badannya ".

Nabi SAW bersabda: " Barangsiapa yang solatnya tidak khusyuk, solatnya akan dikembalikan ". Ketahuilah bahawa Allah memuji orang-orang khusyuk dan rendah hati dalam solat. FirmanNya:

' Solat mereka yang khusyuk ' (QS 23:2)

' Kepada mereka yang memelihara solatnya ' (QS 6:92)

' Kepada mereka yang berkekalan solatnya ' (QS 70:23)

Dikatakan : Sesungguhnya orang yang mengerjakan solat itu banyak, namun begitu hanya sedikit sahaja mereka yang khusyuk. Orang haji itu banyak namun hanya sedikit yang mabrur. Orang yang pandai itu banyak, namun yang mahu mempraktikkan itu hanya sedikit. Solat itu tempatnya buat rendah diri, tawadhu' dan khusyuk. Dan ini merupakan tanda-tanda solatnya diterima. Sesungguhnya bolehnya syarat dan diterimanya syarat; maka syarat untuk menjadi boleh adalah mengerjakan kefardhuan, dan syaratnya diterima adalah dengan khusyuk.

Allah Ta'ala berfirman:
' Sungguh beruntung orang-orang yang percaya, yakni mereka yang khusyuk dalam solatnya ' (QS 23 Al-Mukminuun : 1-2).

Masalah taqwa, FirmaNya:
' Allah hanya menerima taubatnya orang-orang yang bertaqwa ' (QS 5:27)

Nabi SAW bersabda:
" Barangsiapa yang solat dua rakaat dengan menghadapkan hati dan badannya kepada Allah, maka keluarlah dosa-dosanya sebagaimana (bersihnya) hari di mana ia dilahirkan ibunya '.

Ketahuilah sesungguhnya tidak akan membuat orang lalai dalam solatnya kecuali hal-hal yang melintas di hati. Jadi tidak ada jalan lain kecuali harus menghindarinya. Dan cara menghindari misalnya, mengerjakan solat di tempat gelap, tempat sunyi dari hal-hal yang menganggu , misalnya suara atau sejadah yang batik. Juga jauhi pakaian-pakaian yang berhias yang bisa menyebabkan lalai dalam solat ketika memandangnya.

Ada riwayat; ketika Nabi memakai 'Khomishoh' (jubah) hadiah dari Abu Jahm. Pakaian tersebut ada tanda yang menjolok. Nabi SAW memakainya ketika solat, lalu melepaskan, beliau SAW bersabda: " Kembalikan baju ini kepada Abu Jahm, warna pakaian ini sempat membuat aku lalai ".

Nabi SAW memerintah mengganti tali capalnya yang baru. Namun ketika solat beliau SAW melihat tali yang baru. Kemudian beliau SAW memerintah lagi melepas tali yang baru dan mengembalikan tali yang lama.

Di jari Nabi SAW ada cincin emas sebelum memakai emas diharamkan untuk lelaki. Saat itu beliau di mimbar, langsung melepaskannya dan dilempar, lalu bersabda: " Cincin ini telah menyibukkanku memandanginya, juga memandang kalian ".

Ada seorang lelaki solat di di perkebunan kurma yang tengah berbuah amat indah. Dia memandangi dan merasa takjub, sampai akhirnya tidak tahu sudah berapa rakat dia solat.

Kisah ini diceritakan kepada Utsman ra. sambil berkata: " Kebun ini aku sedekahkan, buatlah untuk kepentingan di jalan Allah ". Kemudian kebun tersebut dijual Utsman ra. seharga 50,000 dinar.

Sebahagian ulamak salaf berkata: " Ada 4 hal penyimpangan dalam solat, (1) menoleh (2) mengusap wajah (3) meratakan batu atau kerikil, dan (4) engkau solat di jalan, dimana orang berjalan di depanmu ".

Sabda Nabi SAW:

" Sesungguhnya Allah 'aaza Wa Jalla memandang solatnya orang, selama ia tidak menoleh".

Abu Bakar As-Siddiq ra. solatnya tak ubah seperti tiang.

Sebahagian ulamak rukuknya amat tenang sampai burung pipit hinggap padanya laksana barang tak bernyawa. Semua ini disebabkan muncul dari tabiat normal berhadapan dengan yang di-Agungkan, apalagi terhadap Tuhan Raja DiRaja!

Ada dalam kitab Taurat: Hai anak cucu Adam, kalian jangan merasa lemah berdiri di hadapanKu solat dengan menangis. Aku adalah Allah, Zat yang dekat dengan hatimu, dan dalam kegelapan engkau bisa melihat NurKu.

Diriwayatkan: Sesungguhnya Umar bin Khattab ra. bicara di atas mimbar: " Ada lelaki yang sampai jambangnya beruban, namun tidak pernah menyempurkan solatnya di hadapan Allah Ta'ala.
Ada yang bertanya: " Bagaimana boleh terjadi! ".

Umar ra. menjawab " Ia tidak menyempurnakan secara khusyuk, tawadhuk dalam hal bersikap terhadap Allah Ta'ala.

Abul Aliyah ditanya mengenai Firman Allah :

' Mereka orang-orang yang melupakan solatnya ' (QS Al Ma'un:5)

Dia berkata: " Maksudnya orang yang lupa solatnya ialah tidak tahu samapai di mana rakaat solatnya, genap atau ganjil". Menurut Hasan ra.: " Maksud orang yang lupa dari solatnya ialah lupa akan waktu solat sampai habis waktunya ".

Nabi SAW bersabda menyampaikan hadis Qudsi (firmanNya):

' HambaKu tidak akan selamat dari siksaKu, kecuali menunaikan kewajipan yang sudah Aku wajibkan buat mereka '.

Wallahua'lam.

No comments:

Post a Comment