Thursday, July 22, 2010

Sikap Terhadap Ulamak Dunia


Dari kitab Mukashafah Al-Qulub Imam al-Ghazali.


Maksud 'Ulamak dunia' ialah ulamak jahat yang menyebarkan ilmunya untuk mengejar kemewahan dunia, sebagai jambatan untuk memperoleh kemuliaan dan kedudukan di hadapan para pemerintah dunia. Nabi SAW bersabda:

" Seorang tidak disebut orang alim (berilmu) sampai ia mengamalkan ilmunya ".

Sabda Nabi SAW : " Ilmu ada dua macam : (1) Ilmu lisan, ini merupakan dasarnya Allah terhadap makhlukNya. (2) Ilmu hati, merupakan ilmu yang bermanafaat."

Nabi SAW bersabda: " Kelak akhir zaman, ada orang bodoh yang beribadah dan para ulamak yang menyimpang."

Nabi SAW bersabda: " Janganlah kamu belajar ilmu dengan tujuan berbangga diri di hadapan para ulamak (ahli ilmu), untuk berdebat kepada orang-orang bodoh dan untuk menarik simpati manusia kepadamu. Barangsiapa yang melakukannya adalah neraka".

Nabi SAW bersabda Barangsiapa yang menyembunyikan ilmunya, maka Allah akan mengikatnya dengan ikatan api neraka ".

Nabi SAW bersabda : " Sungguh aku terlebih khuatir pada sesuatu melebihi Dajal ". Lalu ada yang bertanya : " Apakah itu, Ya Rasul ". Nabi SAW menjawab : " Yakni para alim suu'q (yakni ahli ilmu yang jahat".

Nabi SAW bersabda : " Barangsiapa yang bertambah ilmu dan tidak bertambah petunjuknya, maka dia tidak semakin dekat kepada Allah tapi semakin jauh".

Semua ini menunjukkan betapa bahayanya suatu ilmu. Kadangkala orang alim justru mengajukan dirinya ke dalam kehancuran ; hancur selamanya atau beruntung selamanya. Dan sungguh, orang yang terjun ke dalam ilmu akan sulit keselamatannya kalau dia tidak beruntung.

Umar r.a. berkata : " Sesungguhnya sesuatu yang paling aku khuatirkan di antara semua masalah yang aku khuatirkan menimpa umat ini adalah orang munafik yang pandai (alim) ". Mereka bertanya : " Bagaimana mungkin orang munafik boleh alim? "Umar r.a. menjawab : " Alim dan pandai lidahnya, tapi hati dan amalnya bodoh ".

Hasan r.a. berkata: " Janganlah kamu mengumpulkan ilmu dari ulamak dan menimbah mutiara daripada para hukuma, namun jalanmu seperti jalannya orang-orang bodoh dalam hal beramal ".

Ada yang bertanya kepada Ibrahim bin Uyainah : " Manusia mana paling berat penyesalannya! " Dia berkata: " Yakni seseorang di dunia saat ini berbuat baik kepada orang yang tidak mensyukurinya. Kalau sesudah mati, dia termasuk seseorang yang sembrono (membuta tuli) ".

Al-Khalil bin Ahmad berkata: " Lelaki ada 4 macam: (1) Lelaki yang mengerti dan dia mengetahui bahawa dia mengerti, inilah orang alim (berilmu) maka ikutilah dia (2) Lelaki yang mengerti dan dia tidak tahu bahawa dia mengerti. Orang ini tidur, maka bangunkan dia. (3) Lelaki yang tidak mengerti dan dia tahu bahawa dirinya tidak mengerti. Orang yang semacam ini yang ingin memperoleh petunjuk maka tunjukilah dia. (4) Lelaki yang tidak mengerti, dan dia tidak merasakan bahawa dirinya bodoh, maka buang saja dia".

Fudlalil bin Iyyad berkata: Sungguh aku merasa kasihan terhadap tiga orang, (1) orang bangsawan yang menjadi rendah (2) orang kaya yang menjadi miskin, dan (3) orang alim yang dipermainkan dunia ".

Kata Hasan : " Siksa seorang ulamak ialah hati yang mati. Dan hati yang mati disebabkan mencari dunia dengan perbuatan yang bersifat ukhrawiyah (duniawi) ".

Nabi SAW bersabda: " Sesungguhnya ada orang alim yang disiksa dengan suatu siksaan, dan para penghuni neraka mengelilingi dia kerana terlalu berat siksanya ".

Maksud orang alim tersebut ialah orang alim yang menyimpang (dari kealimannya). Usamah bin Zaid r.a. berkata: " Akun mendengar Rasulullah SAW bersabda: " Pada Hari Kiamat akan didatangkan orang alim, kemudian dilempar ke neraka sampai usus-ususnya terurai keluar, dan ia berkeliling sambil ususnya terurai keluar laksana seekor kaldai berputar membawa penggilingan. Para penghuni neraka berkumpul dan bertanya : " Kamu mengapa begini! ". Dia menjawab : " Aku memerintah kebaikan dan aku sendiri tidak mengerjakan ".

Sesungguhnya siksa orang alim dilipatgandakan siksaan kerana maksiat, kerana dia mengerti bahawa itu maksiat ".

Maka dari itu Allah SWT berfirman:

' Sesungguhnya orang-orang munafik dalam neraka berada di tingkat paling bawah......." (QS An Nisa' : 145).

Kata Abu Darda r.a. bahawa Nabi SAW bersabda : " Pertama kali yang diletakkan dalam timbangan amal adalah budi pekerti yang baik dan kemurahan hati ".

Nabi SAW bersabda: " Sungguh Allah telah mensucikan agama dengan ZatNya, maka buat agamamu tidak pantas kecuali murahnya hati dan baiknya budi pekerti. Dan hiasilah agamamu dengan keduanya ".

Nabi SAW bersabda: " Kebaikan budi pekerti ialah budi pekerti Allah Yang Agung ".

Dikatakan: " Ya Rasul, manakah orang yang paling utama! " Nabi SAW menjawab: " Yang paling baik budi pekertinya ".

Sabda Nabi SAW : " Kamu tidak akan mampu menguasai manusia dengan harta bendamu, maka kuasailah mereka dengan kecerahan wajah dan budi pekerti yang baik ".

Melalui Abu Hurairah r.a. bahawa Nabi SAW bersabda: " Kemuliaan seorang mukmin terletak di agamanya, keturunannya, akhlak baiknya, keperwiraan dan akalnya ".

Nabi SAW bersabda: " Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kalian, ialah kelak di Hari Kiamat tempatnya amat dekat antara aku dan kamu. Dia adalah orang-orang yang baik budi pekertinya ".



Wallahua'lam.

No comments:

Post a Comment